Minggu, 30 Oktober 2016

Esensi Bahasa; Sarana Berpikir Ilmiah



I. Pendahuluan
            Karangan ilmiah merupakan suatu karangan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari hasil pengamatan, peninjauan, penelitian, penyusunan menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Agar pekerjaan, temuan, gagasan, dan pikiran penulis karya ilmiah dapat dikomunikasikan secara baik kepada pembacanya, faktor bahasa menjadi sangat penting. Karya ilmiah yang ditulis dengan bahasa yang baik memungkinkan substansi yang dikomunikasikan dapat ditangkap secara utuh oleh pembacanya.
            Bahasa di dalam proses berpikir tidak sekedar menjadi bumbu, tetapi mempunyai fungsi yang menentukan. Karena itu bahasa yang terpelihara di dalam karangan ilmiah adalah alat untuk menyampaikan tingkatan dan proses berpikir, argumentasi dan penalaran. Bahasa dalam setiap karangan ilmiah yang digunakan harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, kalimat-kalimat melibatkan kemampuan berpikir logis, struktur kalimat sesuai, kalimat dalam bab menggunakan ejaan yang baku, bahasa yang digunakan komunikatif, dan memperhatikan tanda baca dan penulisan dalam bahasa Indonesia. Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai esensi bahasa sebagai saran berpikir ilmiah dan sifat bahasa dalam karya tulis imiah.
II. Rumusan Masalah
            1. Bagaimana Bahasa menjadi Sarana Berpikir Ilmiah?
            2. Bagaimana Bahasa dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan?
III. Pembahasan
            1. Esensi Bahasa sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
        Ungkapan bahasa sebagai alat komunikasi adalah sebuah definisi yang sudah biasa diungkapkan. Berbahasa dengan jelas artinya makna yang terkandung dalam kata-kata yang dipergunakan diungkapkan secara tersurat untuk mencegah pemberian makna yang lain.
        Seorang ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. Ia memungkinkan tiap orang untuk mempelajari kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan serta latarbelakangnya masing-masing.
        Karya ilmiah pada dasarnya merupakan kumpulan pernyataan yang mengemukakan informasi tentang pengetahuan maupun jalan pemikiran dalam mendapatkan pengetahuan. Berbagai ketentuan yang sepatutnya diperhatikan oleh penyusun karya tulis ilmiah agar karya tulisnya komunitatif, karya tulis ilmiah harus memenuhi kriteria logis, sistematis, dan lugas. Karya tulis ilmiah disebut logis, jika keterangan yang dikemukakan alasan yang masuk akal. Karya tulis ilmiah disebut sistematis jika keterangan yang ditulis disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan. Karya tulis ilmiah disebut lugas jika penyajian penguraian keterangan menggunakan bahasa yang langsung menunjukkan persoalan.
        Bahasa dalam struktur budaya, memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai sarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya pikir.
            2. Bahasa dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
        Bahasa memiliki peranan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, maka dibutuhkan pula sebuah bahasa yang resmi dan bahasa baku agar penyampaian ilmu tidak terhambat hanya karena adanya kesalahpahaman karena bahasa yang digunakan.
        Melalui karya tulis ilmiah, kajian terhadap pengembangan keilmuan akan semakin luas. Banyak sekali kajian-kajian yang dapat diteliti dan dikembangkan demi memajukan bidang ilmu pengetahuan. Misalnya kajian keislaman. Kajian ini merupakan ilmu yang perlu dikaji tetapi harus ada komitmen untuk mempraktikkannya. Islam bukan hanya objek kajian, melainkan norma, doktrin, disiplin, dan nilai-nilai yang harus diamalkan. Dalam kajian Islam dapat dilakukan banyak penelitian untuk mengembangkan keilmuan Islam.
III. Kesimpulan
            Esensi bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi atau alat pemersatu suatu bangsa. Bahasa dapat dijadikan sebagai sarana berpikir ilmiah. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, bahasa adalah sesuatu yang penting. Bisa dikatakan bahwa bahasa seperti alat vital dalam kehidupan. Pada bahasan yang telah dipaparkan diatas, bahasa menjadi akar dan produk budaya yang menjadi pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Lalu dalam kajian ilmiah penggunaan bahasa digunakan dalam penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan. Jadi esensi bahasa tidak sekedar sebagai alat komunikasi, melainkan luas harfiahnya.
IV. Daftar Pustaka
Resmini, Novi. 2003. Penggunaan Bahasa Dalam Artikel Ilmiah. Makalah Disajikan dalam      Lokakarya Lomba Karya Tulis Mahasiswa dan Program Kreativitas Mahasiswa Tingkat       FPBS UPI
Surachmad, Winarno. 1972. Dasar dan Tehnik Research: Pengantar Metodologi Ilmiah.         Bandung: CV Tarsito
Suriasumantri, Jujun S.. 1998. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:  Pustaka Sinar Harapan

Tim Penyusun. 2012. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Ilmu Pendidikan        Universitas Negeri Yogyakarta