Karangan ilmiah merupakan suatu karangan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian, penyusunan menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Agar pekerjaan,
temuan, gagasan, dan pikiran penulis karya ilmiah dapat dikomunikasikan secara
baik kepada pembacanya, faktor bahasa menjadi sangat penting. Karya ilmiah yang
ditulis dengan bahasa yang baik memungkinkan substansi yang dikomunikasikan
dapat ditangkap secara utuh oleh pembacanya.
Bahasa di dalam
proses berpikir tidak sekedar menjadi bumbu, tetapi mempunyai fungsi yang menentukan.
Karena itu bahasa yang terpelihara di dalam karangan ilmiah adalah alat untuk
menyampaikan tingkatan dan proses berpikir, argumentasi dan penalaran. Bahasa
dalam setiap karangan ilmiah yang digunakan harus sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia, kalimat-kalimat melibatkan kemampuan berpikir logis, struktur
kalimat sesuai, kalimat dalam bab menggunakan ejaan yang baku, bahasa yang
digunakan komunikatif, dan memperhatikan tanda baca dan penulisan dalam bahasa
Indonesia. Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai esensi bahasa sebagai
saran berpikir ilmiah dan sifat bahasa dalam karya tulis imiah.
II. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Bahasa menjadi Sarana Berpikir Ilmiah?
2. Bagaimana Bahasa
dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan?
III. Pembahasan
1. Esensi Bahasa
sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
Ungkapan bahasa
sebagai alat komunikasi adalah sebuah definisi yang sudah biasa diungkapkan. Berbahasa
dengan jelas artinya makna yang terkandung dalam kata-kata yang dipergunakan
diungkapkan secara tersurat untuk mencegah pemberian makna yang lain.
Seorang ahli yang
bergerak dalam bidang pengetahuan menyadari bahwa interaksi dan segala macam
kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Komunikasi melalui bahasa
memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan
lingkungan sosialnya. Ia memungkinkan tiap orang untuk mempelajari kebiasaan,
adat istiadat, kebudayaan serta latarbelakangnya masing-masing.
Karya ilmiah pada
dasarnya merupakan kumpulan pernyataan yang mengemukakan informasi tentang
pengetahuan maupun jalan pemikiran dalam mendapatkan pengetahuan. Berbagai
ketentuan yang sepatutnya diperhatikan oleh penyusun karya tulis ilmiah agar
karya tulisnya komunitatif, karya tulis ilmiah harus memenuhi kriteria logis,
sistematis, dan lugas. Karya tulis ilmiah disebut logis, jika keterangan yang
dikemukakan alasan yang masuk akal. Karya tulis ilmiah disebut sistematis jika keterangan
yang ditulis disusun dalam satuan-satuan yang berurutan
dan saling berhubungan. Karya tulis ilmiah disebut lugas jika penyajian penguraian keterangan menggunakan
bahasa yang langsung menunjukkan persoalan.
Bahasa dalam struktur
budaya, memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan
produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai sarana
berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita
akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya pikir.
2. Bahasa dalam
Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Bahasa memiliki
peranan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Seiring berkembangnya
ilmu pengetahuan, maka dibutuhkan pula sebuah bahasa yang resmi dan bahasa baku
agar penyampaian ilmu tidak terhambat hanya karena adanya kesalahpahaman karena
bahasa yang digunakan.
Melalui karya tulis ilmiah,
kajian terhadap pengembangan keilmuan akan semakin luas. Banyak sekali
kajian-kajian yang dapat diteliti dan dikembangkan demi memajukan bidang ilmu
pengetahuan. Misalnya kajian keislaman.
Kajian ini merupakan ilmu yang perlu dikaji tetapi harus
ada komitmen
untuk mempraktikkannya. Islam bukan
hanya objek kajian, melainkan norma, doktrin, disiplin, dan nilai-nilai
yang harus diamalkan. Dalam kajian
Islam dapat dilakukan banyak penelitian untuk mengembangkan keilmuan Islam.
III. Kesimpulan
Esensi bahasa
tidak hanya sebagai alat komunikasi atau alat pemersatu suatu bangsa. Bahasa
dapat dijadikan sebagai sarana berpikir ilmiah. Dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, bahasa adalah sesuatu yang penting. Bisa dikatakan bahwa bahasa
seperti alat vital dalam kehidupan. Pada
bahasan yang telah dipaparkan diatas, bahasa menjadi akar dan produk budaya
yang menjadi pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Lalu
dalam kajian ilmiah penggunaan bahasa digunakan dalam penelitian dan pengkajian
ilmu pengetahuan. Jadi esensi bahasa tidak sekedar sebagai alat komunikasi,
melainkan luas harfiahnya.
IV. Daftar Pustaka
Resmini, Novi. 2003. Penggunaan Bahasa Dalam Artikel Ilmiah. Makalah
Disajikan dalam Lokakarya Lomba Karya
Tulis Mahasiswa dan Program Kreativitas Mahasiswa Tingkat FPBS UPI
Surachmad, Winarno. 1972. Dasar dan Tehnik Research: Pengantar
Metodologi Ilmiah. Bandung: CV
Tarsito
Suriasumantri,
Jujun S.. 1998. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Tim Penyusun. 2012. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta