Selasa, 17 Mei 2016

Laporan Praktikum: Adaptasi Binatang



I.                   Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:
1.      Mengetahui adapatasi binatang secara morfologi‚ fisiologi‚ dan tingkah laku
2.      Mengetahui fungsi paruh/kepala dari berbagai binatang
3.      Mengetahui fungsi kaki dari berbagai binatang
4.      Mengetahui cara hewan melidungi diri

II.                Dasar Teori
A.    Adaptasi
Manusia‚ hewan‚ dan tumbuhan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan tersebut bertujuan untuk mempertahankan kelestarian hidupnya di alam agar tidak punah. Manusia‚ hewan‚ dan tumbuhan dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam keadaan lingkungan yang berbeda.
Tempat hidup suatu makhluk hidup disebut habitat‚ yang terdiri dari habitat darat dan habitat air. Tiap makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Prses menyesuaikan diri terhadap lingkungannya disebut adapatasi. Makhluk hidup yang telah beradaptasi sukar untuk berpindah di lingkungan lain.
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Dari pengertian adaptasi tersebut, ada tiga macam bentuk adaptasi yaitu:
a.       Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Kaki itik mempunyai selaput diantara jari-jarinya. Selaput ini berfungsi untuk berenang di kolam. Ini merupakan contoh dari adaptasi morfologi. Burung kalibri mempunyai paruh panjang dan runcing untuk menghisap madu. Serangga juga beradaptasi dengan lingkungan melalui organ tubuhnya.
b.      Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk dipahami.
Hewan-hewan herbivor beradaptasi dengan makanan  secara fisiologis. Sapi, kambing, kerbau, dan domba merupakan hewan herbivor yang dapat mencerna zat makanan di dalam lambung. Rayap dan Teredo navalis yang hidup di kayu galangan kapal dapat mencerna kayu dengan bantuan enzim selulose.
c.       Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan  dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Cicak akan melepaskan ekornya pada saat berada dalam ancaman. Paus naik ke permukaan air ketika akan mengambil oksigen untuk pernapasannya. Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau sarangnya.

B.     Habitat Darat
Di habitat darat‚ bentuk mulut binatang yang satu dengan yang lain berbeda. Bentuk mulut binatang itu tergantung jenis makanannya. Kupu-kupu mempunyai belalai untuk menghisap madu. Nyamuk mempunyai belalai penusuk dan pengisap untuk mengambil darah dari mangsanya. Paruh burung pemakan serangga berbeda dengan paruh burung pemakan nangkai‚ paruh burung nuas dan paruh burung pemakan biji-bijian. Bentuk kaki hewanpun berbeda-beda. Cakar burung buas besar-besar dan kuat yang siap untuk menerkam. Cakar itik lembut karena hanya berguna untuk berjalan‚ tapi kakinya berselaput karena digunakan untuk berenang
.
C.     Habitat Air
Habitat binatang air tawar berbeda dengan habitat binatang yang ada di laut. Ikan laut tidak dapat hidup di air tawar‚ sebaliknya ikan air twar juga tidak dapat hidup di laut. Makhluk yang hidup di dekat permukaan laut berbeda dengan makhluh hidup yang hidup di tempat yang jauh ke dalam. Ikan bernapas dengan insang agar bisa hidup di air. Ikan paus‚lumba-Lumba‚ duyung‚ dan singa laut tidak mempunyai insang. Mereka adalah hewan mamalia yang bernapas menggunakan paru-paru‚ sesekali mereka muncul ke permukaan laut untuk bernapas.

III.             Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah kit penyesuaian diri binatang.
IV.             Cara Kerja
 










V.                Data Pengamatan
Paruh Burung
Burung
Fungsi Paruh
Alasan
Pelatuk
Melubangi batang pohon untuk mencari makanan/serangga dan membuat sarang
Bentuknya runcing agak panjang
Elang
Mencabik-cabik mangsanya
Bentuknya meruncing, tajam seperti kait
Bangau
Menangkap ikan dan mencari mangsa dengan menusuk-nusuk di perairan dangkal
Bentuknya panjang dan besar
Bebek
Menggali dan mengeruk di dasar air dangkal.
Menyaring makanan di lumpur
Bentuknya seperti sudu dan pangkal bergrigi

Kaki Burung
Burung
Fungsi Kaki
Alasan
Pelatuk
Memanjat pohon untuk mecari makanan dan mebuat sarang
Bentuknya 2 jari ke depan dan 2 jari ke belakang
Bangau
Untuk berjalan diatas air ketika mencari makanan
Bentuknya panjang
Elang
Mencengkeram mangsanya
Bentuknya jari kaki pendek, kuku melengkung, tajam dan cakar panjang
Bebek
Untuk berenang dan menyelam
Bentuknya berselaput

Cara burung melindungi diri

Burung
Cara Melindungi Diri
Alasan
Pelatuk
Membuat sarang di pohon
Menghindari musuhnya
Elang
Membuat sarang di pohon
Memiliki paruh dan kuku yang tajam
Menghindari musuhnya dan membela dirinya
Bangau
Membuat sarang di semak
Menghindari musuhnya
Bebek
Berenang dengan cepat
Jika diperlukan, paruhnya akan mematuk mangsanya
Menghindari musuhnya dan melindungi dirinya

Kepala hewan air

Hewan
Kepala
Alasan
Buaya
Mulutnya bisa menelan mangsa yang besar
Bentuknya besar dan panjang
Di dalam mulutnya terdapat gigi yang tajam
Lele
Menangkap mangsa di dasar air yang gelap atau keruh
Mempunyai patil yang peka untuk mencari mangsa
Cumi-cumi
Menangkap mangsa dengan cepat
Mempunyai tangan delapan buah dan penglihatan yang baik
Penyu
Memakan tumbuhan di air
Bentuknya bulat


Alat gerak hewan air

Hewan
Cara bergerak
Alasan
Buaya
Berenag tanpa membuat air beriak
Untuk mengintai mangsa.
Pada jarak dan saat yang tepat buaya akan menerkam mangsanya
Cumi-cumi
Bisa mundur lebih cepat daripada maju
Memiliki delapan buah tentakel.
Memiliki cairannberupa tinta hitam untuk mengelabui musuh/ mangsa
Penyu
Berenang dan menggali pasir pantai
Bentuknya pipih menyerupai dayung sampan
Lele
Berenang di air
Memiliki sirip dan ekor

Cara hewan air melindungi diri

Hewan
Alat pelindung
Alasan
Buaya
Mulut/moncong
Di dalamnya terdapat gigi yang banyak dan sangat tajam
punggungnya
Terdapat sisik/duri yang tajam
Ikan lele
Patil
Tajam dan beracun sehingga dapt menyebabkan luka dan gatal-gatal
kulitnya
Memiliki lendir sehingga licin dan dapat berenag cepat
Cumi-cumi
Zat beracun
Membuat air keruh lalu melarikan diri
Warna tubuhnya
Bening untuk mengelabui mangsa.musuhnya
Penyu
tempurung
Keras dan kuat


VI.             Pembahasan
Setiap binatang mempunyai lingkungan hidup yang berbeda-beda. Burung dapat terbang di udara. Karena burung mempunyai alat gerak berupa sayap. Harimau hidup di darat‚ karena harimau mempunyai alat gerak yang berupa kaki. Bulu harimau berwarna loreng-loreng supaya harimau terlihat menyatu dengan lingkungannya yang banyak rumput dan pepohonan. Ikan hidup di air karena ikan mempunyai alat gerak berupa sirip. Ikan juga dapat bernapas di air menggunakan insang. Ikan mempunyai bentuk tubuh yang pipih‚ bentuk tubuh itu memudahkannya untuk bergerak di air.
Hewan yang dapat hidup di air dan di darat disebut amfibi. Mereka mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Bentuk dan warna tubuh hewan menyesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya.
Pada tabel paruh burung‚ didapatkan bentuk  paruh burung yang berbeda-beda. Bentuk paruh burung sesuai dengan fungsinya untuk memperoleh makanan dan jenis habitatnya. Burung pelatuk mempunyai bentuk paruh yang runcing dan agak panjang. Paruh tersebut berfungsi untuk melubangi batang pohon untuk mencari makanan. Burung elang mempunyai bentuk paruh meruncing‚ tajam seperti kait yang berfungsi untuk mencabik-cabik mangsanya. Bangau mempunyai bentuk paruh yang panjang dan besar yang berfungsi untuk menangkap ikan dan mencari mangsa dengan menusuk-nusuk di perairan dangkal. Bebek mempunyai paruh berbentuk sudu dan pangkal bergerigi yang befungsi untuk menggali dan mengeruk di dasar air yang dangkal dan menyaring makanan di lumpur.
 Pada tabel bentuk kaki burung‚ didapatkan bentuk  kaki burung yang berbeda-beda. Bentuk kaki burung sesuai dengan fungsinya untuk memperoleh makananya. Burung pelatuk mempunyai bentuk kaki 2 jari ke depan dan 2 jari ke belakang. Kaki itu berfungsi untuk memanjat pohon untuk mencari makanan dan membuat sarang. Kaki bangau bentuknya panjang yang berfungsi untuk berjalan diatas air ketika mencari makanan. Burung elang mempunyai jari kaki yang pendek dengan kuku yang melengkung tajam dan cakar panjang yang berfungsi untuk mencengkeram mangsanya. Kaki bebek bentuknya berselaput yang berfungsi untuk berenang dan menyelam.
Burung melindungi diri dengan membuat sarang di tempat yang terlindung. Beberapa jenis burung memiliki kuku dan paruh yang tajam. Bentuk kepala hewan air sesuai dengan jenis habitat dan caranya memperoleh makanan. Mulut buaya bisa menelan mangsa yang besar karena memiliki bentuk kepala yang besar dan panjang. Di dalam mulutnya terdapat gigi yang tajam. Lele dapat menangkap mangsaa di dasar air yang gelap dan keruh karena lele mempunyai patil yang peka untuk mencari mangsa. Cumi-cumi dapat menangkap mangsa dengan cepat karena mempunyai 8 buah tangan dan penglihatan yang baik. Dan penyu dapat memakan tumbuhan di air karena bentuknya bulat.
Alat gerak pada hewan air sesuai dengan cara bergerak dan tingkah lakunya. Buaya bergerak dengan cara berenang tanpa membuat air beriak untuk mengintai mangsa. Cumi-cumi dapat bergerak mundur lebih cepat daripada maju karena memiliki 8 buah tentakel. Penu dapat berenang dan menggali pasir di pantai karena bentuknya pipih menyerupai dayung sampan. Lele dapat berenang di air karena memiliki sirip dan ekor.
Hewan air dapar melindungi diri dengan mulut dan punggung tubuh. Buaya melindungi diri dengan  mulutnya yang terdapat banyak gigi dan tajam. Lele melindungi diri dengan patilnya yang beracun sehingga dapat menyebabkan luka dan gatal-gatal. Cumi-cumi melindungi diri dengan zat beracun yang membuat air keruh lalu melarikan diri. Penyu melindungi diri dengan tempurungnya yang keras dan kuat.

VII.          Kesimpulan

Dari praktikum ini praktikan dapat menyimpulkan bahwa hewan mempunyai  kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya yang disebut dengan adaptasi. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan.
Bentuk dan warna tubuh hewan menyesuaiakan dengan lingkungan tempat hidupnya. Bentuk paruh burung sesuai dengan fungsinya untuk memperoleh makanan dan jenis habitatnya. Bentuk kaki burung sesuai dengan fungsinya untuk memperoleh makanannya. Burung melindungi diri dengan membuat sarang di tempat yang terlindung. Beberapa jenis burung memiliki paruh dan kuku yang tajam. Bentuk kepala hewan air sesuai dengan habitat dan caranya memperoleh makanan. Alat gerak pada hewan sesuai dengan cara bergerak dan tingkah lakunya. Hewan air dapat melindungi diri dengan mulut dan puggung tubuhnya. Beberapa jenis mempunyai zat tertentu seperti tinta dan patil.

VIII.       Daftar Pustaka

Sudibyo‚ Elok. 2008. Mari Belajar IPA 3: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan‚ Departemen Pendidikan Nasional.
Hardinah‚ Hesti dan Sulistiono. 2010. RPAL. Semarang: CV. Aneka Ilmu.




Semarang‚ 24 Desember  2014



Dosen Praktikum                                                                     Praktikan



Yuanita‚ M. Pd                                                                       Hilmah Nuriya
133911110



Tidak ada komentar:

Posting Komentar