Strategi pembelajaran sebagai pola umum perbuatan guru-siswa di dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar. Hal ini mengandung arti bahwa interaksi
belajar mengajar berlangsung dalam suatu pola yang digunakan bersama oleh guru
dan siswa.
Prinsip-Prinsip
Pemilihan Strategi Pembelajaran IPS
diantaranya bermakna (meaningful), integratif (integrative),
berbasis nilai (value based), menantang (challenging), dan aktif
(Active). Ditambah dengan prinsip-prinsip: Pengembangan berbagai potensi
dasar siswa SD/MI {dorongan ingin tahu (sense of curiosity),
minat-perhatian (sense of interest), dorongan membuktikan kenyataan (sense
of reality), dorongan menemukan sendiri (sense of discovery), dorongan
bertualang (sense of adventure), dan dorongan menghadapi
tantangan (sense of challenge)}, Keberagaman latar belakang lingkungan
sosial siswa, Social entry
behavior siswa, dan Kesinambungan dan tahapan perkembangan sosial siswa.
Strategi pembelajaran IPS diantaranya terbagi dalam beberapa
bahasan:
1. Pembelajaran
Kemampuan Berpikir
a. Studi Kasus : suatu kajian
terhadap peristiwa, kejadian, fenomena atau situasi tertentu yang terjadi di
tempat tertentu dan berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan manusia di masa
lalu, masa kini atau masa yang akan datang.
b. Isu Kontroversial : sesuatu yang
mudah diterima dan ditolak oleh seseorang atau kelompok.
c.
Pengajaran Konsep
2. Pembelajaran
Kemampuan Proses
a. Pemecahan Masalah
b. Inkuiri : bentuk pengajaran yang
mengenalkan konsep-konsep secara induktif.
c. Portofolio : kumpulan pekerjaan peserta didik dengan
maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang
ditentukan.
3. Pembelajaran
Kooperatif : Pembelajaran yang menghendaki siswa belajar secara
bersama-sama, saling membantu satu sama lain dalam belajar dan memastikan bahwa
setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan telah ditentukan sebelumnya.
Misalnya Jigsaw, Roundrobin, Think Pair Share, dsb.
4. Pembelajaran
Nilai diantaranya VCT (VCT Analisis Nilai,
VCT Daftar Nilai, dan VCT Games), Bermain Peran (proses belajar di mana siswa melakukan sesuatu
yang dilakukan orang lain), dan Sosiodrama
(reaksi spontan
siswa dalam memainkan peran lebih diutamakan sehingga apa yang dikemukakan
siswa sebagai pemegang peran akan berbeda dengan yang aslinya).
5. Pembelajaran
Peta dan Globe : salah satu
metode dalam pembelajaran geografi. Dalam pembelajaran ini siswa diharapkan
mampu membaca dan menunjukkan tempat serta analisa dalam peta dan grafik.
6. Pembelajaran
Aksi Sosial : teknik
mengajar guna membantu siswa mengembangkan kompetensi sosial/kewarganegaraan,
sehingga dapat melibatkan diri secara aktif dalam perbaikan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar