Sabtu, 09 Mei 2015

Puisi Sindiran


Cerita Pemulung



Aku mulai merangkak,
Dalam alas bebatuan coba tegakkan kaki
Berjalan untuk mengais materi

Ku daki bukit-bukit itu,
Menggendong tas berlukis gambar padi
Yang ku bawa bukan buku atau pena hitam favoritku
Namun besi bengkok pengail sampah
Harumnya menusuk indraku
Ibarat parfum mahal tikus negara

Tak ku peduli, aku ini pemulung
Bauku lebih wangi meskipun aku mandi dengan limbah

Dulu mulut setan mengkoarkan pendidikan
Nyatanya tak ku dapati bangku di tempatku berpijak
Berobat gratis menjadi penyakit,
Bukan penyakit rakyat, tapi borok wakil rakyat

Tak ku sebut kau sebagai wakilku
Kau telantarkan Aku,
Lihat kami dalam kemiskinan
Mengharap kejujuran darimu membuatku seperti menunggu kucing bertelur

Ahh.. janjimu dulu hanya omong kosong
Biaya pendidikan murah?
Makan susah apalagi kuliah

Ahh.. kita dibodohi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar