Minggu, 18 Desember 2016

Perkembangan Bahasa Anak


            Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan kemampuan dasar di taman kanak-kanak adalah pengembangan bahasa. Bahasa memungkinkan anak untuk menerjemahkan pengalaman kedalam simbol-simbol yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dan berpikir. Bahasa erat sekali kaitannya dengan perkembangan kognitif. bahasa merupakan alat yang digunakan untuk menuangkan gagasan pikiran, kemauan untuk menyampaikan informasi dari dan kepada orang lain. Belajar bahasa yang sangat krusial terjadi pada anak sebelum enam tahun. Oleh karena itu, taman kanak-kanak atau pendidikan prasekolah lah merupakan wahana yang sangat penting dalam mengembangkan bahasa anak.
            Menurut Suyanto (2005), melatih anak belajar bahasa dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi yaitu melalui:
1.      Kegiatan bermain bersama, biasanya anak-anak secara otomatis berkomunikasi dengan temannya sambil bermain bersama.
2.      Cerita, baik mendengar cerita maupun menyuruh anak untuk bercerita.
3.      Bermain peran,
4.      Bermain boneka tangan yang dapat dimainkan dengan jari (fungerplay),
5.      Belajar dan bermain dalam kelompok (cooperative play dan cooperative learning
Ada dua jenis perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut
1.      Egosentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog) yang pada umumnya dilakukan oleh anak berusia 2-3 tahun.
2.      Socialized Speech, yaitu terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau dengan lingkungannya.
            Selanjutnya dalam perkembangan bahasa anak juga terdapat tahap-tahap yang perlu diketahui. Secara umum tahap-tahap perkembangan anak dapat dibagi ke dalam beberapa rentang usia, yang masing-masing menujukkan ciri-ciri tersendiri.

            Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh factor-faktor kesehatan, inteligensi, status social ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar