Salah satu bidang pengembangan dalam
pertumbuhan kemampuan dasar di taman kanak-kanak adalah pengembangan bahasa.
Bahasa memungkinkan anak untuk menerjemahkan pengalaman kedalam simbol-simbol
yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dan berpikir. Bahasa erat sekali
kaitannya dengan perkembangan kognitif. bahasa merupakan alat yang digunakan
untuk menuangkan gagasan pikiran, kemauan untuk menyampaikan informasi dari dan
kepada orang lain. Belajar bahasa yang sangat krusial terjadi
pada anak sebelum enam tahun. Oleh karena itu, taman kanak-kanak atau
pendidikan prasekolah lah merupakan wahana yang sangat penting dalam
mengembangkan bahasa anak.
Menurut Suyanto (2005), melatih anak
belajar bahasa dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi yaitu melalui:
1. Kegiatan bermain bersama, biasanya anak-anak secara otomatis
berkomunikasi dengan temannya sambil bermain bersama.
2. Cerita, baik mendengar cerita maupun menyuruh anak untuk bercerita.
3. Bermain peran,
4. Bermain boneka tangan yang dapat dimainkan dengan jari (fungerplay),
5. Belajar dan bermain dalam kelompok (cooperative
play dan cooperative learning
Ada
dua jenis perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut
1. Egosentric
Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya
sendiri (monolog) yang pada umumnya dilakukan oleh anak berusia 2-3 tahun.
2. Socialized
Speech, yaitu terjadi ketika berlangsung kontak
antara anak dengan temannya atau dengan lingkungannya.
Selanjutnya
dalam perkembangan bahasa anak juga terdapat tahap-tahap yang perlu diketahui.
Secara umum tahap-tahap perkembangan anak dapat dibagi ke dalam beberapa
rentang usia, yang masing-masing menujukkan ciri-ciri tersendiri.
Perkembangan
bahasa dipengaruhi oleh factor-faktor kesehatan,
inteligensi, status social ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar