Minggu, 18 Desember 2016

Tugas Perkembangan Masa Anak dan Pola Bermain Awal Anak


            Tugas perkembangan anak dapat berbentuk dari beberapa hal, diantaranya 1) Belajar berjalan ketika anak usia 9-15 bulan karena pada usia ini tulang, otot dan susunan syaraf telah matang untuk belajar berjalan. 2) Belajar makan-makanan padat pada tahun kedua, karena di umur tersebut sistem pencernaan sudah matang. 3) Belajar berbicara dengan mengeluarkan suara bermakna dan menyampaikannya pada orang lain. 4) belajar buang air kecil dan air besar tanpa menahan. 5) belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. 6) mencapai kestabilan jasmaniah fisiologi. 7) pembentukan konsep sederhana tentang realitas fisik dan sosial. 8) belajar menciptakan hubungan dirinya secara emosiaonal dengan orang tua, saudara, dan orang lain. 9) belajar mengadakan hubungan baik dan buruk.
            Banyaknya alat bermain yang dimiliki dan banyak ruangan untuk bermain, keduanya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi keluarga, juga mempengaruhi pola bermain anak. Adapun pola bermain awal masa kanak-kanak yaitu bermain dengan mainan, dramatisasi pada usia 3 tahun, kontruksi, permainan sebaya dan membaca.

            Dunia anak adalah dunia bermain, oleh karena itu wajar saja jika dalam aktifitas mereka lebih banyak bermain daripada belajar. Namun sebenarnya dari bermain itulah mereka belajar. Setiap permainan anak ada tata cara atau peraturan yang sudah menjadi ketentuan dari turun temurun, yang menuntut sikap sportif, komitmen terhadap aturan main, dalam permainan itu ada berlaku pola hukum, penghargaan dan sangsi, ada pemenang ada pula yang kalah, dan semua berada pada posisi, proses berlatih menuju puncak prestasi. Banyak hikmah yang dapat diambil dari permainan-permainan anak ini, terutama bagi pembentukan sikap mental dan nilai-nilai kepribadian anak, misalnya: 1) dengan bermain itu anak belajar menyadari keteraturan, 2) anak belajar menyelesaikan masalah dari kesulitan rendah ke tinggi, 3) anak berlatih sabar menunggu giliran setelah temannya menyelesaikan permainannya, 4) anak berlatih bersaing dan membentuk motivasi, 5) anak-anak sejak dini menghadapi resiko kekalahan yang dihadapi dari permainan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar