Selasa, 07 April 2015

PUISI



BELENGGU CINTA


Jutaan keraguan membelenggu
Memasung diri hingga tak berdaya
Memaksaku lebih lama untuk tinggal

Tak mampu membuka memori otakku,
menyungkil secuil kenangan darimu
Sudahlah cukup jiwa ini merana

Rantaimu melumpuhkanku
Membuat jiwa semakin membenci
Kini, segumpal amarah meracuni akal sehatku

Lepaskan pasung ini
Segeralah pergi,
Agar lekas ku melupakan, bunuhlah rasaku

Jangan tunggu Tuhan bertindak
Jangan membisu,
diam bukan jawaban

Puisi: Kau tahu?






Kau tahu?
Dulu aku pernah terluka
Aku pernah tersiksa karena cinta
Hingga aku takut jatuh cinta lagi

Kau tahu?
Semua orang tahu kisahku
Kisah cinta yang berakhir tak bahagia

Dia meninggalkanku demi perempuan yang lebih sempurna
Aku kira selama ini dia menerimaku,
Ternyata tidak

Kau tahu?
Butuhkah kau akan kesempurnaan?
Bagiku kesempurnaan adalah jebakan Tuhan

Dan apakah kau tahu?
Kesempurnaan bagiku adalah berani hidup untuk Tuhan
Dapat mencintai-Nya dengan cinta sempurna

Dan tahukah kau?
Aku telah sadar,
Bahwa cinta dari insan bukanlah segalanya
Namun aku masih bersyukur saat Tuhan menegurku
Tanda-Nya aku masih dicintai

Cinta pada insan melupakanku pada kenyataan
Ada cinta sempurna yang tak semua ciptaan-Nya
beruntung mendapatkannya

Ibu.. Puisi Ini Untukmu



Ibu
: Umi Maesaroh


Ibu..
Engkau senandung masaku
Daku kau lahirkan dari rahimmu
Rahim bersih nan suci

Ibu..
Betapa bodohnya daku yang tak pernah memahamimu
Yang tak sadar pengorbananmu

Ibu..
Maafkan aku tak pernah menghiraukanmu
Selalu melampiaskan amarahku padamu

Ibu..
Setiap kali kau ingin pejamkan mata
Ku amati kantung mata uang sudah menghitam, tangan yang kasar dan raga yang lelah
Ibu..
Apa yang harus ku lakukan untukmu?
Daku tak tega melihatmu kelelahan demi sesuap nasi yang berikan pada kami

Ibu..
Daku mencintaimu, seperti cintaku pada Sang Pengasih
Temani daku hingga ajalku
Agar aku mampu mengikrarkan kesaksian pada Tuhan seperti saat kau mengenalkan-Nya padaku

Puisi Terindah Untuk Ayah



Ayah
: Ahmad Hadlir


Sesosok yang tak pernah hilang kepercayaan dariku
Penyemangat  hidupku
Pemerjuang hidupku dan keluarganya

Kini kasedihan membebaniku,
Sejuta kerinduan tersimpan dalam lubuk hati gadis kecil nan polos ini
Pulanglah ayah..

Aku hanya mengenalmu,
Mencintaimu sepenuh hatiku, mengharapkan kehadiranmu setiap waktu

Aku yakin kau akan pulang
Memberi harapan, cinta dan kebahagiaan
Gadis kecil ini mencintaimu ayah
Lekaslah kembali

Puisi Cinta



Mawar malam penantian
oleh : Aziz Afifi

Jangan tanyakan Mawar penantian malam itu
membangkai
Menjadi jeladri darah disemak
Bahkan basah seluruh akar mejaku
Dan sajak yang kutulis malam itu pula
Hingga tumpah tinta yang ku semai
Menumbuh menjadi serdu bertulis sendu
Pucuk-pucuknya menggait bulan
Menjeburkannya dihulu pagi

Tapi tetap sama
itu bunga lalu yang membangkai
Dalam malam penghabisan kala kau tak datang
Membelah kabut telaga mataku