Tak Perlu Malu Berbahasa Daerah
oleh : Desy Sulistyoningsih*
”wong
jawa lali jawane”. Perumpamaan
itulah yang cocok untuk beberapa orang Jawa zaman sekarang, khususnya para
remaja. Karena, meskipun mereka tau kalau
bahasa jawa adalah salah satu kebudayaan Indonesia, tapi sedikit dari merekayang
memakai bahasa jawa waktu ngobrol. Kebanyakan dari mereka lebih enjoy
menggunakan bahasa Indonesia, kalaupun menggunakan bahasa Jawa masih saja dicampur
aduk dengan bahasa Indonesia. Contohnya bisa kita dengar sendiri dari obrolan
di sekeliling kita.Dari alasan yang pernah aku dengar, mereka lebih nyaman menggunakan
bahasa Indonesia karena bahasa Jawa itu lebih sulit dan ribet.
Bahasa Jawaterasa
lebih sulit karenabahasa jawa masih dibagi lagi Jawa ngoko, dan Jawa
kromo. Waktumenggunakan bahasa daerah ini, si pengguna juga perlu memperhatikan
dan membedakan keadaan orang yang diajak berbicara atau yang lagi dibicarakan,
berdasarkan usia ataupun status sosialnya, seperti yang dijelaskan Prof. Dr.
Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul Manusia dan Kebudayaan di
Indonesia. Selain karena terkesan sulit, bahasa Jawajuga terkesan kuno dan
identik dengan orangtua.Jadi, ketika berbicara memakai bahasa Jawaakan ngerasakuno
dan ndeso. Apalagi untuk kalangan mahasiswa seperti kita, tentu lebih PD
menggunakan bahasa indonesia.
Bahasa Jawa
mulai terlupakan
Sebagai orang
indonesia sendiri sudah tentu tahu kalau bahasa Indonesiaadalahbahasa
persatuan, tapi nggak ada salahnya juga kan melestarikan salah satu dari budaya
kita ?. jadi kosakata bahasa Jawa satu persatu tidak luntur dari benak kita.Seringnya
orang Jawamemakai bahasa Indonesia untuk kegiatan sehari-hari menjadi sebab
yang paling kuatdalam pengikisan pemahaman bahasa Jawa. Bahkan anak bayi-pun
sudah diajari berbicara dengan bahasa Indonesia. Akhirnya anak tidak mengenal
kosakata Jawa dan orangtuanya-pun mulai kehilangan kosakata Jawa.Memang tidak
salah ketika anak sejak dini sudah diajari bahasa Indonesia, karena itu bahasa
Nasional kita, tapi lebih bagus lagi kalau juga diimbangi dengan diajari bahasa
daerah.
Semangat menggunakan bahasa Jawauntuk orang
Jawaadalah bentuk tanggung jawab melestarikan budaya lokal, dan bukannya
mengikis rasa Nasionalisme. Tak perlu minder karena itu merupakan keunggulan
tersendiri bagi orang Jawa. Yang seharusnya malu dan minder adalah orang Jawa
yang tak bisa berbahasa Jawa dengan baik dan benar atau di sebut “wong jawa
lali jawane”.
Mari kita mulai dari diri kita untuk tetap melestarikan
kebudayaan kita, minimal dengan menggunakan bahasa Jawa yang baik dan tidak
lupa selalu bertindak sesuai dengan tata krama, sopan santun yang sesuai. Memang bukan hal mudah, tapi perlu kita lakukan
agar bahasa Jawa tak hilang oleh perubahan jaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar